Ciri Utama Pendekatan PBL

Ciri Utama Pendekatan PBL

Kebutuhan dunia kerja semakin berkembang. Hal ini menjadi salah satu akibat dari globalisasi yang semakin meluas. Pencarian pekerja untuk dunia kerja menjadi semakin ketat. Sehingga, Calon pekerja harus memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan pasar yang ada. Sebagai salah salah satu metode pengajaran, PBL mulai melakukan pendekatan agar ciri utama pekerja yang perusahaan perlukan dapat tercapai.

Sekolah menengah kerjuruan menjadi salah satu penyumbang tenaga siap kerja. Lulusan jenjang ini tentu masyarakat harapkan dapat bersaing dalam dunia kerja. Keterampilan praktis yang lulusan SMK punya menjadi modal utama untuk dapat bersaing.

Hal inilah yang menjadi fokus dalam kurikulum SMK yang saat ini terus sekolah terapkan. Salah satu model pembelajaran baru yang SMK mulai terapkan adalah sistem Project basaed learning. Bagaimana pendekatan PBL (Project based learning) sekolah jalankan? Berikut sedikit ulasannya.

Ciri Utama Pendekatan PBL

Penjelasan singkat PBL

Project based learning merupakan sistem pembelajaran yang berbeda dengan competency based learning (CBL). Selama ini, sistem pembelajaran yang banyak SMK terapkan adalah menggunakan CBL atau competency based learning.

Pembelajaran sistem ini berfokus pada kemampuan kompetensi siswa. Siswa akan sekolah lihat dari hasil kuantitatif. Penerapan sistem ini ternyata mulai kurang sesuai untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Sistem Project based learning menjadi sistem alternatif untuk dapat SMK terapkan. Sistem ini akan membuat penilaian siswa menjadi secara kualitatif.

Pembelajaran sistem ini akan membuat softskill siswa menjadi semakin berkembang daripada menggunakan sistem pembelajaran CBL.

Prinsip pembelajaran PBL

Pada prinsipnya, model pembelajaran PBL memiliki citi utama berupa:

Centrality (Keterpusatan)

Dalam sistem PBL, proyek akan berfungsi sebagai inti dari kurikulum. Proyek sebagai inti pembelajaran. Dengan melalui berbagai proyek, pelajar dapat memenuhi kurikulum yang ada.

Fokus pada permasalahan

Pembelajaran akan berfokus bagaimana cara menyelesaikan permasalahan. Sistem ini akan membuat siswa berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menyelsaikan permasalahan yang mereka hadapi.

Proses terstruktur

Untuk menyelesaikan permasalahan, siswa akan melalui berbagai proses yang mereka susun secara bertahap. Mulai dari tahap perencanaan, pembuatan jadwal, pemecahan masalah, hingga mendapatkan solusi.

Diatur oleh diri sendiri (otonomi)

Siswa akan mengatur proyek secara mandiri. Penyelesaian proyek menjadi tanggungjawab siswa itu sendiri.

Bersifat realistis

Permasalahan yang akan siswa hadapi berdaasarkan permasalahan yang dapat mereka hadapi di dunia nyata. Permsalahan bukan berasal dari simulasi. Akan tetapi masalah yang dapat terjadi ketika sudah ada di lapangan.

Karakter pembelajaran PBL

Pembelajaran PBL memiliki karakter yang berbeda dengan sistem yang selama ini sekolah terapkan. Karakteristik PBL antara lain:

  1. Siswa yang membuat kerangka kerja dan keputusan
  2. Permasalahan belum memiliki solusi
  3. Perancangan proses dan hasil siswa yang membuat
  4. Tanggungjawab sepenuhnya ada pada tangan siswa
  5. Setiap proses terdapat evaluasi
  6. Siswa melakukan pengecekan aktifitas yang mereka lakukan
  7. Terdapat evaluasi produk
  8. Adanya kesalahan dan perubahan menjadi toleransi
  9. Peran siswa dan guru

Dalam sistem PBL, peranan siswa dan guru akan sangat berbeda dengan sistem competency based learning. Siswa nantinya akan berperan penuh dalam penyelesaian permasalahan yang ada. Dengan menggunakan sistem ini, kualitas siswa akan jauh kebih berkembang dari sebelumnya.

Siswa akan menjadi pribadi yang aktif dalam membuat tahapan penyelesaian masalah. Pemikiran siswa nantinya juga akan lebih terbentuk. Tidak hanya untuk menerima permasalahan dan jawaban. Akan tetapi juga aktif dalam memberikan solusi untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada.

Nantinya, guru akan berperan sebagai fasilitator. Guru tidak lagi hanya memberikan ceramah tentang suatu materi. Fungsi guru nantinya lebih kepada memberikan wadah dan waktu agar siswa dapat berkembang dengan sendirinya. Peranan guru nantinya lebih ke penetuan permasalahan yang akan mereka berikan kepada siswa.

Dengan menggunakan sistem pembelajaran PBL, perkembangan siswa SMK akan semakin mendekati kebutuhan pasar. Meningkatnya kualitas siswa akan meningkatkan nilai jual dan nilai kemampuan dari siswa itu sendiri. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk karir siswa kedepannya.

untuk mengetahui info tentang PKL SMK kunjungi saja pklsmk.com

kunjungi juga akademi kombas untuk info PKL lainnya

Model Pembelajaran PBL

Model Pembelajaran PBL

Saat ini, kebutuhan pasar semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan pasar yang semakin cepat membuat lembaga pendidikan perlu melakukan penyesuaian. Penyesuaian dapat mereka mulai dari kurikulum yang sekolah pakai untuk kegiatan belajar mengajar.

Salah satu kegiatan yang menjadi pertimbangan adalah penerapan pembelajaran PBL (Project based learning) untuk siswa SMK. Maka model pembelajaran PBL harus lembaga pendidikan rumuskan bersama.

SMK adalah jenjang sekolah yang membentuk lulusannya untuk siap kerja. Kurikulum yang sekolah terapkan sudah menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Lulusan SMK telah sekolah bentuk sebagai lulusan yang sudah siap kerja.

Salah satu metode yang dapat membuat siswa untuk siap kerja adalah menggunakan model pembelajaran PBL (Project based learning). Lalu apa yang melatarbelakangi SMK menerapkan model pembelajaran PBL ini? berikut ulasannya.

Model pembelajaran PBL

Latar Belakang PBL

PBL atau Project based learning adalah metode pembelajaran baru yang coba SMK terapkan. Pembelajaran PBL nantinya akan berfokus pada penyelesaian proyek yang sepenuhnya siswa kerjakan.

Di model ini, guru akan berperan sebagai fasilitator pada saat kegiatan berlangsung. Sehingga siswa nantinya dapat berperan aktif dalam penyelesaian masalah yang mereka hadapi.

Model pembelajaran PBL muncul karena keresahan dari terhadap sistem yang saat ini sekolah pakai. Saat ini, kebanyakan sekolah masih menggunakan sistem pembelajaran berupa ceramah. Sistem ini membuat siswa cenderung pasif dan tidak dapat mengeluarkan kemampuannya secara maksimal.

Padahal, keaktifan siswa sangat membantu mereka ketika sudah terjun ke dunia kerja nantinya. Hal ini membuat sekolah mulai merumuskan model pembelajaran baru salah satunya menggunakan model PBL.

Implementasi PBL

Pada implementasnya, model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kemampuan siswa secara signifikan. Dengan menggunakan model ini, siswa akan melatih tingkat keaktifannya dan secara tidak langsung akan melatih softskill siswa.

Hal ini dapat terjadi karena pada pembelajaran PBL, siswa harus berperan aktif untuk dapat menyelesaikan proyek yang mereka kerjakan. Secara tidak langsung, kemampuan perencanaan, strategi dan daya pikir siswa akan meningkat.

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan tentang penerapan pembelajaran PBL, hasil yang peneliti dapat menunjukkan adanya nilai positif. Nilai positif ini peneliti nilai dari tingkat keaktifan siswa, dan output dari permasalahan yang mereka selesaikan.

Kemampuan siswa menjadi semakin meningkat dan siswa menjadi lebih aktif. Selain itu, penyelesaian masalah yang siswa lakukan juga menjadi semakin baik.

Urutan PBL

Model pembelajaran PBL dapat sekolah terapkan dengan menggunakan beberapa tahapan. Tahapan pembelajaran PBL antara lain :

Penentuan pertanyaan mendasar

Pertanyaan dasar nantinya akan sekolah jadikan sebagai inti masalah yang siswa perlu selesaikan. Dengan memberikan permasalahan secara langsung, siswa dapat mengembangkan pemikirannya untuk dapa menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Sekolah dapat mengambil contoh permasalahan yang terjadi pada bidang yang siswa kuasai atau telah siswa pelajari sebelumnya.

Menyusun perencanaan proyek

Tahap perencanaan menjadi bagian yang penting dalam upaya menyelesaikan masalah. Di model ini, siswa akan membuat perencanaan untuk dapat menyelesaikan masalah.  Dengan metode ini, siswa dapat mengembangkan pemikiran, dan strategi untuk dapat memecahkan masalah yang ada di hadapan siswa.

Menyusun Jadwal

Siswa nantinya harus membuat jadwal untuk dapat memecahkan masalah. Jadwal ini berisi cara menyelsaikan masalah dan pembagian waktu. Pembuatan jadwal akan melatih siswa dalam mengerjakan proyek sesuai tenggat waktu yang mereka buat. Hal ini akan melatih bagaimana siswa dapat memaksimalkan waktu yang ada untuk dapat menyelesaikan masalah yang siswa hadapi.

Monitoring

Monitoring menjadi kegiatan untuk menilai kembali apakah kinerja sudah sesuai dengan perencanaan. Apabila terdapat kesalahan maka siswa dapat mulai memperbaikinya pada tahapan ini. Tahap ini juga dapat menjadi reminder untuk siswa dalam mengerjakan proyek sesuai dengan perencanaan dan dapat beradaptasi apabila terjadi kesalahan.

Menguji Hasil

Tahap menguji hasil akan menjadi tahapan penilaian terhadap sistem kerja dan hasil kerja siswa. Pada tahap ini, siswa tidak akan dapat mencapai tahap ini tanpa ada kerja keras dan perencanaan yang baik. Guru atau mentor akan menilai keseluruhan kerja dari siswa. Apabila di tahap ini siswa lolos, maka siswa dapat melanjutkan ke proyek selanjutnya.

Evaluasi Pengalaman siswa

Tahapan evaluasi pengalaman siswa akan menjadi gambaran terhadap kepribadian dan apakah siswa dapat bekerja secara maksimal. Evaluasi akan mentor nilai dari aspek dalam diri siswa. Contoh aspek yang akan mentor nilai adalah keaktifan, kecepatan kerja, dan aspek lainnya. Siswa nantinya akan memiliki gambaran tentang kelebihan dan kelemahan mereka.

Contoh model pembelajaran PBL

Model pembelajaran PBL biasanya dapat kita temui pada lembaga pelatihan atau lembaga untuk tempat PKL siswa SMK. Salah satunya di Akademi Kombas. Siswa akan mendapatkan poyek yang harus mereka selesaikan. Siswa akan mendapatkan proyek baru jika telah menyelesaikan proyek selanjutnya.

Untuk mendapatkan info PKL SMK lainnya kunjungi pklsmk.com

Kunjungi juga Akademi kombas untuk info PKL lainnya.