Model Pembelajaran Project Based Learning

Model Pembelajaran Project Based LearningSaat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berubah untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini. Salah satu model pembelajaran yang sedang menjadi topik hangat adalah pembelajaran berdasarkan proyek atau Project Based Learning (PBL).

Model pembelajaran ini menekankan pembelajaran dimana siswa dilatih untuk bisa menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya secara langsung.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang project based learning, mulai dari pengertian, prinsip-prinsip, dan model atau langkah penerapannya. Simak ulasan berikut ini.

Model Pembelajaran Project Based Learning

Model Pembelajaran Project Based Learning

Contents

Apa itu PBL

Project Based Learning atau yang biasa disingkat menjadi PBL, adalah model pembelajaran menggunakan proyek/kegiatan sebagai medianya. Untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil kerja, siswa harus melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan juga informasi.

Model pembelajaran ini dirancang untuk memberikan kesempatan untuk siswa agar dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui proyek-proyek yang melibatkan permasalahan yang akan mereka hadapi di kehidupan sehari-hari. Project Based Learning berfokus pada hasil akhir sebagai solusi permasalahannya.

Proses pembelajaran dengan mencoba memecahkan dan menyelesaikan masalah itu juga menarik karena, siswa tidak hanya duduk mendengarkan guru atau membaca buku saja, tetapi siswa ikut berpartisipasi aktif dalam penyelesaian proyek tersebut.

Siswa juga bisa mengasah soft skill mereka, seperti:

  • critical thinking
  • problem solving
  • kreativitas
  • kolaborasi
  • komunikasi.

Project Based Learning memiliki karakteristik yang berbeda dengan model-model pembelajaran yang lain.

Seperti berikut ini:

  1. Pada pembelajaran ini menggunakan proyek sebagai pusat untuk pembelajarannya.
  2. Berfokus pada pertanyaan atau masalah yang melatih siswa untuk mencari solusi dengan konsep dan prinsip yang sesuai.
  3. Siswa dapat membangun pengetahuannya dengan melakukan investigasi secara mandiri.
  4. Siswa diharapkan aktif karena model pembelajarannya ini berpusat pada siswa yang bertindak sebagai problem solver.
  5. Difokuskan pada kegiatan yang menyerupai kegiatan atau situasi yang sebenarnya. Akan diberikan juga tugas-tugas otetik guna untuk menghasilkan sikap professional.

Tujuan dari model pembelajaran Project Based learning, adalah:

  1. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan maslaah.
  2. Untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru.
  3. Membuat siswa lebih aktif dalam pemecahan masalah proyek secara langsung.
  4. Untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola alat dan bahan jntuk menyelesaikan proyek.
  5. Untuk meningkatkan kolaborasi antar siswa, seperti pada kegiatan yang bersifat kelompok.
Baca Juga :  PKL SMK Multimedia DIY

Dari banyaknya manfaat yang didapatkan dari model pembelajaran Project Based Learning ini, tetapi ada beberapa kekurangan yang dimiliki oleh pembelajaran ini.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh project based learning:

Kelebihan:
  • Membantu siswa untuk belajar aktif.
  • Mengasah kemampuan siswa dalam komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas.
  • Siswa dituntut untuk aktif berpartisipasi dalam proyek, sehingga suasana dalam belajar lebih menarik.
  • Mengasah kemampuan siswa dalam problem solving dan critical thinking.
Kekurangan:
  • Siswa bisa saja tidak begitu aktif berpartisipasi dalam proyek karena guru tidak selalu mendampingi.
  • Jika pengerjaan proyeknya melalui daring, membuat siswa menjadi jenuh karena adanya deadline pengumpulan proyek.
  • Membutuhkan waktu belajar dikelas lebih lama sehingga guru harus mengondisikan kelas agar tetap kondusif. 

Prinsip-prinsip PBL

Sebelum menerapkan model pembelajaran berbasis proyek ini, sebaiknya sekolah dan guru memahami prinsip-prinsip yang harus dimasukkan ke dalam pembelajaran ini, berikut diantaranya:

  1. Berangkat dari Sebuah Permasalahan atau Pertanyaan

Model pembelajaran project based learning ini dari sebuah permasalahan dan pertanyaan, yang kemudian permasalahnnya harus dipecahkan oleh siswa.

  1. Otentik dan Relevan

Proyek yang dikerjakan siswa harus relevan dengan permasalahan yang ada di dunia nyata atau sesuai dengan pengalaman siswa. Kemudian siswa dapat menghubungkannya dengan pengetahuan yang mereka dapat dalam pembelajaran dikelas.

  1. Kebebasan untuk memilih

Model pembelajaran ini memberikan kebebasan pada siswa untuk memilih dan menentukan strategi yang digunakan dalam memecahkan masalah, produk apa yang ingin dihasilkan, dan Langkah-langkah apa yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut.

  1. Self-Reflection

Siswa diharapkan dapat menyimpulkan dan mengambil pelajaran selama proses penyelesaian proyek.

  1. Feedback

Model pembelajaran ini, mengajarkan siswa agar bisa memberikan dan menerima masukan serta saran atas proyek yang dikerjakannya, sehingga siswa bisa saling belajar.

  1. Presentasi

Pada akhir proses pembelajaran, siswa harus mampu mempresentasikan penemuan atau produk yang dihasilkan didepan kelas ataupun didepan umum.

Baca Juga :  PKL SMK BDP

Model dan Langkah Penerapan PBL

Model pembelajaran ini juga memerlukan persiapan dan perencanaan agar dapat berjalan dengan baik dan lancer. Berikut adalah langkah-langkah penerapan model pembelajaran project based learning:

  1. Mulai dengan Sebuah Pertanyaan

Model pembelajaran ini dimulai dengan sebuah pertanyaan atau memecahkan masalah dan menghasilkan sebuah produk. Pemilihan pertanyaan dan masalah harus sesuai dengan kehidupan nyata sehari-hari.

  1. Membuat Perencanaan Proyek

Setelah mengajukan pertanyaan dan permasalahan, Langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan proyek, yang meliputi aturan main, pemilihan aktivitas yang digunakan untuk memecahkan masalah, alat dan bahan yang digunakan untuk menyelesaikan proyek, dan tujuan yang ingin dicapai dari proyek tersebut.

  1. Menyusul Jadwal atau Timeline Proyek

Selanjutnya siswa dapat menyusun jadwal atau timeline proyek, seperti periode perancangan, pengumpulan data, proses pemecahan masalah, hingga waktu presentasi.

Para guru harus bisa bersikap fleksibel, jika ada perubahan dalam jadwal dan timeline para siswa. Tetaplah untuk damping siswa dalam menyelesaikan proyek, serta berilah deadline kepada para siswa.

  1. Pantau Proses Pengerjaan Proyek

Guru harus selalu memantau siswa dalam proses pengerjaan proyek. Guna untuk memastikan bahwa proyek yang diberikan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan siswa bisa mendapatkan manfaat dari pembelajaran tersebut.

  1. Memberikan Penilaian Terhadap Hasil Proyek

Langkah penerapan selanjutnya adalah memberikan penilaian terhadap hasil proyek siswa. Penilaiannya sendiri meliputi, keberhasilan siswa dalam memenuhi standar pembelajaran, sejauh mana proyek yang dihasilkan berdampak pada pemahaman dam kemajuan siswa dalam belajar.

  1. Melakukan Evaluasi

Langkah akhir pembelajaran, guru dan siswa dapat melakukan evaluasi terhadap proyek yang telah diselesaikan. Guru dapat memberikan kesempatan dan kebebasan kepada siswa untuk mengutarakan pendapat dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

Penutup

Itulah ulasan mengenai model pembelajaran project based learning, yang lebih menekankan pada efektivitas pembelajaran. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat, memberikan informasi dan pemahaman kepada pembaca dalam memahami lebih metode pembelajaran ini.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai project based learning, silahkan kunjungi situs berikut https://pklsmk.com/project-based-learning/

Related Article…